Recommended Post Slide Out For Blogger

Basuki: Pasti Mega Maju bersama Jokowi

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (kanan) dan Wagub DKI Basuki Tjahaja Purnama (kiri). 


Koran-Artikel — Basuki Tjahaja Purnama menampik bahwa dirinya akan dipasangkan dengan Joko Widodo pada Pemilu Presiden 2014. Menurut dia, Jokowi malah akan maju menjadi calon wakil presiden Megawati Soekarnoputri.

"Aku kira pasti Mega maju sendiri lagi sama Pak Jokowi. Jadi, kelihatannya beberapa orang di sana (partai) mau Bu Mega sama Jokowi yang maju (pilpres)," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta itu di Balaikota Jakarta, Jumat (13/12/2013). 

Pasca-kehadiran Jokowi-Basuki di kediaman Mega pada Minggu (8/12/2013) mencuat berbagai spekulasi. Sebab, biasanya, hanya Jokowi yang kerap hadir di kediaman mantan Presiden RI tersebut. 

Spekulasi yang muncul, misalnya, Jokowi diberi restu Mega untuk maju sebagai capres di pilpres, sehingga Basuki otomatis menjadi Gubernur DKI. Spekulasi lainnya adalah Jokowi-Basuki yang akan maju bersama menjadi capres-cawapres pada Pilpres 2014. 

Menanggapi beberapa kemungkinan tersebut, Basuki menegaskan kalau kehadirannya di kediaman Megawati beberapa waktu lalu hanyalah untuk menyajikan mi belitung kepada Mega. 

"Bu Mega kan lebih kaya, masak nyogok pakai makan bakmi doang? Kompaskemarin nulisnya diplomasi bakmi belitung pula. Haduh," kata Basuki. 

Beberapa waktu lalu, Basuki juga sempat menyampaikan bahwa Megawati akan kembali maju menjadi capres pada Pilpres 2014. Kendati demikian, hingga saat ini, Basuki tidak ingin berandai-andai Joko Widodo maju menjadi calon presiden. 

Jika memang Jokowi menjadi presiden, Basuki mengaku tidak memiliki hak untuk memilih wagub. Sebab, yang berhak memilih adalah partai pemenang Pilkada DKI 2007, yakni PDI-P dan Partai Gerindra. Partai politik itu akan mengajukan dua nama calon pengganti posisi Basuki sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta. 

Jika boleh memilih, Basuki menyatakan lebih memilih Bambang Dwi Hartono ketimbang Wali Kota Surabaya saat ini, Tri Rismaharini. Menurut dia, Bambang memberi perubahan pada Kota Surabaya, sementara Risma hanya meneruskan.

Share artikel ke: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg
Silahkan Komentar
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi koran-artikell. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.
0 Comments
Tweets
Komentar

Posting Komentar