Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.
Koran-Artikel — Wali Kota Bandung Ridwan Kamil atau yang akrab disapa Emil mengaku menolak jatah mobil dinas mewah bermerek Toyota Camry. Menurut Emil, jatah mobil dinas bermerek Toyota Kijang sudah cukup bagus untuk dipakai berkegiatan sehari-hari.
"Cukup mobil Kijang kalau di Bandung mah. Jadi ini juga bagian dari efisiensi anggaran. Kita melihat kebutuhan kendaraan dinas itu seperlunya saja," aku Emil di Bandung, Kamis (12/12/2013).
Lebih lanjut Emil menambahkan, dirinya lebih senang menggunakan sepeda daripada menggunakan mobil. "Saya kan juga bike to work tiap hari karena jarak dari rumah ke kantor dekat. Hanya untuk operasional di luar Bandung cukup mobil Kijang, dari dulu juga saya naik mobil Kijang," paparnya.
Emil mengaku, anggaran mobil dinas mewah tersebut akan dialokasikan untuk kebutuhan yang dianggap lebih mendesak pada tahun 2014 mendatang.
"Dipakai untuk tahun depan saja untuk alokasi yang sama. Mungkin bisa jadi mobil sampah kalau memang anggarannya buat kendaraan karena kita masih butuh banyak," bebernya.
"Cukup mobil Kijang kalau di Bandung mah. Jadi ini juga bagian dari efisiensi anggaran. Kita melihat kebutuhan kendaraan dinas itu seperlunya saja," aku Emil di Bandung, Kamis (12/12/2013).
Lebih lanjut Emil menambahkan, dirinya lebih senang menggunakan sepeda daripada menggunakan mobil. "Saya kan juga bike to work tiap hari karena jarak dari rumah ke kantor dekat. Hanya untuk operasional di luar Bandung cukup mobil Kijang, dari dulu juga saya naik mobil Kijang," paparnya.
Emil mengaku, anggaran mobil dinas mewah tersebut akan dialokasikan untuk kebutuhan yang dianggap lebih mendesak pada tahun 2014 mendatang.
"Dipakai untuk tahun depan saja untuk alokasi yang sama. Mungkin bisa jadi mobil sampah kalau memang anggarannya buat kendaraan karena kita masih butuh banyak," bebernya.
Silahkan Komentar
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi koran-artikell. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.