Koran-Artikel – Honda Otocontest (HOCS) 2013 seri pamungkas di Sasana Budaya Ganesha, Bandung, 7-8 Desmeber 2013, akhirnya mendaulat para raja dari empat kelas yang diperlombakan. Mereka dianggap mewakili kriteria juri dan berhak ikut dalam kontes modifikasi di luar negeri tahun depan mewakili Indonesia dengan sebutan ”Garuda Hypercrea”.
Gelar The King Extreme disabet IGN Putra Darmagita dengan Supra lansiran 2000 dari GTX Motorsport Bali. Lalu, The King Non Extreme diraih David Johnson dengan Vario 2012 dari ZMP Bandung. Sedangkan The King of Fashion direbut Budi MMS dengan Scoopy 2012 dari bengkel Ocus Custom Feat Alphasiera Custom Surabaya. Terakhir, The King of Rookie digondol Vario Techno 125 PGM-FI 2012, asal bengkel Freedom Custom and Paint, Ponorogo.
IGN Putra menampilkan konsep ekstrem sepeda motor masa depan dengan berbagai teknologi yang tertanam. Mulai dari pemakaian bahan bakar sekunder dari butanol, ”finger print” untuk menyalakan mesin, dan banyak lagi. Sementara David Johnson juga menunjukkan kehebatan lewat teknologi suspensi udara.
”Banyak kriteria yang diberikan untuk peserta, termasuk ide orisinalitas, kreativitas, inovasi, pengerjaan, tema dan penyempurnaan. Teknologi juga menjadi unsur penilaian, tapi paling penting, semua berfungsi dengan baik termasuk sepeda motor harus bisa dijalankan,” terang Tito Agusta, juri inti HOCS kepada KompasOtomotif, Sabtu (7/12/2013).
MooneyesSeperti tahun-tahun sebelumnya, pemilik gelar ”raja” dalam HOCS akan diberangkatkan ikut kontes di luar negeri. Pemenang HOCS 2011 berangkat ke Bangkok Motor Show, dan pemenang HOCS 2012 ikut di Art of Speed, Malaysia. Pemenang tahun ini? General Manager Marketing Planning and Analysis PT Astra Honda Motor masih mencari event yang tepat.
”Kami akan terus mengikuti perkembangan, menyesuaikan dengan kelas yang akan diperlombakan di event-event luar negeri nanti. Kalau perlu, yang lebih bergengsi ketimbang dua tahun terakhir,” kata Indra.
Agus Jepunk, salah satu juri HOCS, sedikit memberi gambaran, bahwa pemenang tahun ini kemungkinan besar ikut kontes modifikasi Mooneyes di Yokohama, Jepang. ”Kami melihat kemungkinan ke sana, karena kualitas lebih bagus dan lebih profesional,” urainya. Silahkan Komentar
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi koran-artikell. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.