Dahlan Iskan
Koran-Artikell — Menteri BUMN Dahlan Iskan menganggap pengunduran diri 21 pejabat di PT Pelindo II (Persero) adalah hal lumrah yang biasa terjadi di sebuah perusahaan. Bahkan pemilik salah satu grup media tersebut membandingkannya dengan pengunduran diri sejumlah karyawan yang pernah terjadi di Tempo, dan Kedaulatan Rakyat (KR).
"Itu haknya dia kok. Masa saya mau mencegah?," kata Dahlan, saat sosialisasi BPJS Ketenagakerjaan, di Tangerang, Minggu (15/12/2013).
"Majalah Tempo itu pernah keluar sepertiganya. Majalah Tempo itu karyawannya berapa, kan cuma 100 berapa, yang keluar 40. KR yang berhenti 90 persen," lanjut Dahlan.
Ketika dikonfirmasi wartawan perbedaan Tempo dan KR yang notabene swasta dan Pelindo II sebagai perusahaan negara, sang Menteri BUMN berkelit. Ia tetap "kekeuh" bahwa hal tersebut biasa terjadi dalam sebuah perusahaan.
"Jadi di perusahaan biasa seperti itu. Itu urusan korporasi," tegas dia.
Sebelumnya diberitakan, 21 pejabat di PT Pelindo II (Persero) mengundurkan diri. Menurut kabar yang beredar, mereka nekat meninggalkan tempatnya bekerja karena sudah tak tahan dengan ulah Direktur Utama Pelindo II RJ Lino.
Ketua Serikat Pekerja (SP) di PT Pelindo II (Persero), Kirnoto menganggap Lino sering bertindak arogan terhadap direktur, senior manajer, sekretaris perusahaan, dan pejabat lainnya.
Kebijakan Lino juga dinilai semena-mena, dan ia dinilai kerap tak menghargai pegawai. Bahkan, Lino dianggap tak nasionalis lantaran sering menggunakan jasa konsultan asing dan rekan-rekan terdekatnya dari luar PT Pelindo II (Persero), sebagai penasihat dan konsultan.
Silahkan Komentar "Itu haknya dia kok. Masa saya mau mencegah?," kata Dahlan, saat sosialisasi BPJS Ketenagakerjaan, di Tangerang, Minggu (15/12/2013).
"Majalah Tempo itu pernah keluar sepertiganya. Majalah Tempo itu karyawannya berapa, kan cuma 100 berapa, yang keluar 40. KR yang berhenti 90 persen," lanjut Dahlan.
Ketika dikonfirmasi wartawan perbedaan Tempo dan KR yang notabene swasta dan Pelindo II sebagai perusahaan negara, sang Menteri BUMN berkelit. Ia tetap "kekeuh" bahwa hal tersebut biasa terjadi dalam sebuah perusahaan.
"Jadi di perusahaan biasa seperti itu. Itu urusan korporasi," tegas dia.
Sebelumnya diberitakan, 21 pejabat di PT Pelindo II (Persero) mengundurkan diri. Menurut kabar yang beredar, mereka nekat meninggalkan tempatnya bekerja karena sudah tak tahan dengan ulah Direktur Utama Pelindo II RJ Lino.
Ketua Serikat Pekerja (SP) di PT Pelindo II (Persero), Kirnoto menganggap Lino sering bertindak arogan terhadap direktur, senior manajer, sekretaris perusahaan, dan pejabat lainnya.
Kebijakan Lino juga dinilai semena-mena, dan ia dinilai kerap tak menghargai pegawai. Bahkan, Lino dianggap tak nasionalis lantaran sering menggunakan jasa konsultan asing dan rekan-rekan terdekatnya dari luar PT Pelindo II (Persero), sebagai penasihat dan konsultan.
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi koran-artikell. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.